Slide 1 Slide 2 Slide 3 Slide 4 Slide 5

Jumat, 05 April 2013

Diposting oleh Unknown | 0 komentar

ROUTING DINAMIS


Routing Dinamik adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya. Routing Dinamik diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan dibutuhkan router lain yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi tidak bisa berdiri sendiri.
Routing Dinamik menentukan gateway untuk network destination berdasarkan parameter yang didapat dari router lainnya melalui Protokol Multicast, seperti metrik, cost dsb. Protocol RIP dan OSPF menggunakan multicast untuk pertukaran informasi antar router, sedangkan protokol BGP menggunakan koneksi TCP untuk pertukaran routingnya.
Dynamic routing protocol digunakan oleh router untuk membagi informasi tentang penjangkauan dan status dari remote network. Dynamic routing protocol contohnya:
1.      Network Discovery
2.      Memelihara Dan Meng-Update Tabel Routing

Automatic Network Discovery
           Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama. Daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.

Maintaining routing tables
            Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalur2nya pada tabel routingnya. routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, roting dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah).
untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tenpa pengaturan dari seorang admin jaringan.

IP Routing Protocol
                Ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan :
1.      RIP (Routing Information Protocol)
2.      IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
3.      EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
4.      OSPF (Open Shortest Path First)
5.      IS-IS (Intermediate System-to-Intermediate System)
6.      BGP (Border Gateway Protocol)

Langkah – Langkah Praktikum

1.   Buatlah jaringan seperti gambar dibawah ini dengan menggunakan 3 buah Router dengan Modul Serial MT1,

      3 buah switch, 2 buah server, dan 7 buah pc.



2.    Jika selesai lalu atur modul yang terdapat di router 1.2.3 cara mengubah modul yaitu dengan cara sbb:
       1. Matika Router
       2. Kemudian buka di menu modul lalu letakan modul WIC-1T di bagian yang kosong pada router
       3. Aktifkan kembali router
       4. Lakukan Hal yang sama unutk Router 2 dan 3


3.    Lakukan Konfigurasi IP Sesuai dengan modul.

 


4.    Lalu konfigurasikan Server DHCP , Caranya sama sperti pada PC masuk pada menu desktop lalu
       masukan IP dan jangan lupa setting juga di menu config, service, DHCP masukan Default
       Gateway yang ada ditabel DNS dikosongkan dan selanjutnya “ON” dan Save kemudian kita    
       berlaih ke PC 0 dan 1 lalu masuk ke menu desktop dan pilih tipe DHCP maka PC akan secara 
       otomatis mendapatkan IP Address dari Server.” Lakukan juga pada Server Kedua”berikut 
       hasilnya IP dengan DHCP.

5.    Selanjutnya kita akan mengkonfigurasi IP pada Router caranya
       1. Masuk ke menu CLI
       2. Pilih No”enter”maka akan tampil sbb “Router>”
       3. Ketikan “enable”maka akan tampil “Router#”
       4. Router#hostnameR1
       5. #config t
       6. #int f0/0
       7. #ip add 192.168.1.254 255.255.255.0
       8. #no shutdown
       9. #int s0/0/0
       10. #ip add 192.168.200.1 255.255.255.0
       11. #no shutdown
       12. #int s0/1/0
       13. #ip add 192.168.220.1 255.255.255.0
       14. #no shutdown
       15. #exit
       16. #exit
       17. #rw

Setelah selesai maka lanjutkan dengan mengkonfigurasi RIP
       a. Router#config t
       b. #router rip
       c. #versi 2
       d. #network 192.168.1.0 //R2=192.168.10.0//R3=192.168.20.0
       e. #network 192.168.200.0// R2=192.168.200.0// R3=192.168.210.0
       f. #network 192.168.220.0// R2=192.168.220.0// R3=192.168.220.0
       g. #no auto-summary
       h. #exit
       i. #exit
       j. #wr
      “Lakukan hal yang sama untuk router 2 dan 3 dan pada baris network gantikan sesuai router 
        yang digunakan”

6.    setelah selesai semua, lakukan pengecekan dengan perintah ping
Read more...

Jumat, 29 Maret 2013

Diposting oleh Unknown | 0 komentar

STATIC ROUTING



To The Point
Buat topologi seperti gambar dibawah ini pada packet tracer anda:


Setelah selesai membuat topologi nya maka ikuti printah berikut:

1.       Hubungkan switch dengan pc menggunakan fasthernet
2.       Hubungkan switch dengan router menggunakan fasethernet
3.       Huungakan Router0 an Router1 menggunakan port serial DCE

Lalu lakukan konfigurasi pada PC.A yaitu 3 PC yang disebela kiri.

1.       Konfigurasi PC 0 dengan IP 192.168.10.1 dengan gateway 192.168.10.254
2.       Konfigurasi PC 1 dengan IP 192.168.10.2 dengan gateway 192.168.10.254
3.       Konfigurasi PC 2 dengan IP 192.168.10.3 dengan gateway 192.168.10.254
4.       Ping dari PC0 ke PC1 ke PC2 lalu ping ke gateway




      Setelah selesai lanjutkan Konfigurasikan IP Untuk PC 3.4.5 dengan cara yang sama seperti di atas tapi dengan IP yang berbeda, yaitu:           
                                          -      PC3 : 192.168.110.1
-          PC4: 192.168.110.2
-          PC5 : 192.168.110.3
-          Gateway 192.168.10.254
                                    -      Ping dari PC3 ke PC4 ke PC5 lalu ping ke gateway


Setelah selesai maka lakukan konfigurasi Router1 dan Router2. ada 2 cara untuk melakukan konfigurasi Router yaitu dengan menu CLI seperti yang diperintahkan dalam modul dan melakukan konfigurasi melelui menu Config pada aplikasi packet tracer anda.
Disini saya memilih untuk melakukan konfigurasi melalui menu konfig.
berikut langkah - langkah nya:

konfigurasi Router0:
1. klik Router0 lalu pilih menu confic dan pilih fastEthernet 0/0, setelah terbuka lalu masukan 
     IP                    : 192.168.10.254
     subnet mask : 255.255.255.0


2. setelah selesai jangan tutup dahulu menu config pada Router0, pilih serial0/1/0, centang pilihan ON pada
    port status dan pilih 64000 pada clock rate nya, lalu masukan lagi 
    IP                    : 192.168.220.1
    subnet maks : 255.255.255.0


3. Masih pada Router0 dan menu config, pilih static dan masukan lagi
     Network  : 192.168.110.0 
     Maks        : 255.255.255.0 
     Next Hop : 192.168.220.2 
     lalu klik add


Konfigurasi Router1
1. klik Router1 lalu pilih menu confic dan pilih fastEthernet 0/0, setelah terbuka lalu masukan 
     IP                    : 192.168.110.254
     subnet mask : 255.255.255.0


2. setelah selesai jangan tutup dahulu menu config pada Router1, pilih serial0/1/0, centang pilihan ON pada
    port status dan pilih 64000 pada clock rate nya, lalu masukan lagi 
    IP                    : 192.168.220.0
    subnet maks : 255.255.255.0


 3. Masih pada Router1 dan menu config, pilih static dan masukan lagi
     Network  : 192.168.10.0 
     Maks        : 255.255.255.0 
     Next Hop : 192.168.220.1
     lalu klik add


Setelah selesai melakukan konfigurasi Router maka lakukan PING silang antara 3PC yang di sebelah kiri ke PC yang ada di sebelah kanan.

1. PING dari PC0 ke PC3

2. PING dari PC1 ke PC4


3. PING dari PC2 ke PC5


Sekian Tutorial dari saya, jika dalam praktek anda terjadi error dalam melakukan PING periksa lagi IP yang anda masukan.



Read more...

Kamis, 21 Maret 2013

Diposting oleh Unknown | 0 komentar

SIMULASI JARINGAN SERVER MENGGUNAKAN PAKET TRACER



Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau pencetak, dan memberikan akses kepada stasiun kerja anggota jaringan.
Umumnya, di dalam sistem operasi server terdapat berbagai macam layanan yang menggunakan arsitektur klient/server. Contoh dari layanan ini adalah Protokol Konfigurasi Hos Dinamik, server surat, server PTH, server PTB, DNS server, dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut, meskipun pihak ketiga dapat pula membuat layanan tersendiri. Setiap layanan tersebut akan merespon request dari klien. Sebagai contoh, klien PKHD akan memberikan request kepada server yang menjalankan layanan server PKHD; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server PKHD, yaitu protokol PKHD itu sendiri.
Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.
Server biasanya terhubung dengan klien dengan kabel UTP dan sebuah kartu jaringan. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
Dilihat dari fungsinya, server bisa di kategorikan dalam beberapa jenis, seperti: server aplikasi, server data maupun server proksi. Server aplikasi adalah server yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh klien, server data sendiri digunakan untuk menyimpan data baik yang digunakan klien secara langsung maupun data yang diproses oleh server aplikasi. Server proksi berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proksi. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer klien ke Internet.
Kegunaan server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data.
sumber wikipedia 




  silakan langsung saja praktekan disin, download disini
Read more...

Kamis, 14 Maret 2013

Diposting oleh Unknown | 0 komentar

SUBNETTING



Kali ini kita praktekan cara membuat jaringan internal menggunakan IP yang telah ditentukan dengan metode VLSM yaitu IP 202.40.10.0/24 berdasarkan pengkelompokannya yaitu: 
Sebagai Client: Pimpinan     3
                      dosen         55
                      Mahasiswa  108
                      Teknisi       26
                      Adminitrasi 11

Lakukan praktek menggunakan Paket Trecer, masukan tiap PC sesuai dengan device yang telah kita tentukan tadi, jika terlalu banyak untuk memasukan semua PC karna ada yang berjumlah sampai 126PC maka bisa diwakilkan hanya dengan 5 atau 6 PC asalkan jumlah switch yang kita gunakan disesuaikan.
Setelah Selesai di input. setting IP pada masing-masing PC berdasarkan IP Host yang telah ditentukan.
Setelah selesai PING tiap PC dari satu jaringan ke jaringan yang lain.

Berikut ini adalah perhitungan manualnya.

Pimpinanan = 3
3  ≤ 2n - 2
3 ≤ 23 - 2
3 ≤ 8 – 2
3 ≤ 6

IP           : 202.40.10.246/28
Host        :  202.40.10.247 s/d 202.40.10.252
Broadcast : 202.40.10.253


Mahasiswa108
108  ≤ 2n - 2
108 ≤ 27 - 2
108 ≤ 128 – 2
108 ≤ 126

IP           : 202.40.10.0/25
Host        :  202.40.10.1 s/d 202.40.10.126
Broadcast : 202.40.10.127
Guru = 55
55  ≤ 2n - 2
55 ≤ 26 - 2
55 ≤ 64 – 2
55 ≤ 62

IP           : 202.40.10.128/26
Host        :  202.40.126.129 s/d 202.40.10.198
Broadcast : 202.40.10.199
Teknisi = 26
26  ≤ 2n - 2
26 ≤ 25 - 2
26 ≤ 32 – 2
26 ≤ 30

IP            : 202.40.10.200/27
Host        :  202.40.10.201 s/d 202.40.10.230
Broadcast : 202.40.10.231
Adminitrasi = 11
11  ≤ 2n - 2
11 ≤ 24 - 2
11 ≤ 16 – 2
11 ≤ 14

IP           : 202.40.10.231/28
Host        :  202.40.10.232 s/d 202.40.10.245
Broadcast : 202.40.10.246
Pimpinanan = 3
3  ≤ 2n - 2
3 ≤ 23 - 2
3 ≤ 8 – 2
3 ≤ 6

IP           : 202.40.10.246/28
Host        :  202.40.10.247 s/d 202.40.10.252
Broadcast : 202.40.10.253
Pimpinanan = 3
3  ≤ 2n - 2
3 ≤ 23 - 2
3 ≤ 8 – 2
3 ≤ 6

IP           : 202.40.10.246/28
Host        :  202.40.10.247 s/d 202.40.10.252
Broadcast : 202.40.10.253


 





Read more...

Jumat, 08 Maret 2013

Diposting oleh Unknown | 0 komentar

Cisco Packet Tracer




Membuat jaringan point to point menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer.

PENGERTIAN Packet Tracer
Yaitu sebuah software yang dikembangkan oleh Cisco. Dimana software ini berfungsi untuk membuat suatu jaringan komputer atau sering disebut dengan computer network. Dalam program ini telah tersedia beberapa komponen–kompenen atau alat–alat yang sering dipakai atau digunakan dalam system network tersebut.
contohnya seperti kabel Lan ( cross over, console, dll ), HUB, SWITCHES, ROUTER dan lain sebagainya. Sehingga kita dapat dengan mudah membuat sebuah simulasi jaringan computer di dalam PC atau laptop, simulasi ini berfungsi untuk mengetahui cara kerja pada tiap–tiap alat tersebut dan cara pengiriman sebuah pesan dari PC 1 ke PC lainnya.

1.   Buka aplikasi Cisco Packet tracket maka akan terbuka tampilan awalnya
2.  Klik icon END DEVICES dan pilih PC-PT dan tempatkan di  layar utama sesuai berapa PC yang akan
    kita gunakan. disni saya memakai 6PC.

3. Tambahkan 2 Hubs dngan mengklik icon Hubs dan pilih HUB-PT.
 
4. Sambungkan seluruh komponen dengan menggunakan Connections dan pilih Automatically Choose
    Connection Typ.

55.  Kita masukan IP Address beserterta Subnet Mask nya, untuk membuat IP kita dapat mengklik Icon PC
      maka akan muncul jendela baru seperti ini.
 

6.  Untuk mencoba pengiriman klik Sumulation di pojok kanan, Klik icon add Simple PDU dan dekatkan PC
    mana yang akan kita coba dan klik Auto Capture/Play maka kita akan kita lihat simulation dari sebuah
    surat yang terkirim dan terdanda benar.
Read more...